Skip to main content

Kejutan!

Hai semua! Hari ini, setelah berabad-abad gw ga nulis apapun di blog ini, akan mulai berkicau (dikira twitter-_-") lagi. Yeahhhh!!!


Sekarang, gw bakal cerita tentang pengalaman gw di sekolah dua hari yang lalu... Dimulai saat gw membantu teman gw, Ivana, menemukan jam tangannya yang hilang...

Waktu itu, kelas gw a.k.a X-4, baru selesai belajar Biologi. Kita semua pun kembali ke kelas. Lalu negara api pun datang dan menghancurkan kelas dan... tunggu, ini cerita apaan._.?


Ok, balik ke cerita. Pas gw dan yang lainnya udah balik ke kelas, terdengar suara Ivana nangis. Gw tadinya ga sadar kalau yang nangis itu dia, tapi pas gw lihat ke bangkunya, benarlah! Dia lagi nangis dengan syahdunya (?) Teman-teman gw pun mengerubunginya seperti segerombolan semut apa lebah gitu... Halahh, ngaco lagi kan >.<

Terus, gw pun ke Ivana. Gw nanya, "Lo kenapa Van?" Dia pun jawab gw dengan kata-kata mengejutkan bagaikan petir di siang bolong!

"JAM GUE HILANG..."

Gw pun nanya dia lagi, "Kok bisa? Jam lo yang biasa lo pakai kan?" Dengan mata sembab alias sembleb, dia pun bilang, "Iya. Tadi tuh jam gue dipinjam sama *sensor* Katanya *sensor*, jam gw udah dia balikin lagi ke meja gw. Tapi tadi gw cari di meja tuh gaada!"

"Yaudah, jangan nangis tapi Van... Ivana yang gw kenal ga pernah nangis, kok sekarang malah nangis sih?" Dia bilang, "Gw ga nangis, nih gw senyum nih." Dia pun memamerkan sederetan giginya yang seputih gigi Pepsodent (?) "Ih, tutup ngapa tuh mulut. Geli gw hiih~"

Bla bla bla bla... Selanjutnya pun gw dan Ivana mencari jam-nya yang hilang itu. Mulai dari meja ujung ruangan, sampai ke meja paling depan. Sampai-sampai ada teman gw yang gw tubruk saking seriusnya gw mencari jam tangan itu. Tapi hasilnya, NIHIL... Gaada jam-nya.

Tiba-tiba, teman gw yang namanya Savira Sanggar Teater wati pun memberitahu gw, kalau ini semua rencana. Awalnya gw ga nyambung, apa maksudnya rencana? Rencana apa? Rencana pengeboman ala Nurdin M. Top?

Barulah selanjutnya gw sadar, hari itu adalah hari ulang tahunnya Ivana. Gw pun terdiam sesaat seperti orang tablo menunggu orang gila (?), terus gw tersenyum.... Ya, gw senyum. Senyum aja udah. Kenapa? Masalah buat lo?!!!

Ok._.V Selanjutnya, gw pun menjalankan rencana itu. Gw tetap cari tuh jam tangan, tapi hanya acting belaka... Dan Ivana pun tetap mencari sembari nangis dan makan (?)

APAAAAKHHH??!!!!

Lanjut... Karena penasaran, gw pun bertanya ke teman gw yg satu lagi. Namanya Shafira Pratiwi alias Acha a.k.a Isabell *wk* dimana jam-nya Ivana. Ternyata jam Ivana ada di Karlina, teman gw yang kaya nci Glodok!

*Imagine*
K (Karlina)   Ibu" (Ib1 & Ib2)
K   : "Silakan dibeli ini HP-nya! HP balu ah, galansi 1 tahun! Fitul tebalu, beda dengan yang lain!"
Ib1 : "Nci, berapa nih HP-nya?"
K   : "Ohh, murah lah... Cuma 1 jeti ah~ Beli lah, merk baru. Belum ada di pasar manapun ah~ Cuma ada di
         counter saya lah~ Lu olang beli lah nih HP..."

Ib2 : "Berapa emangnya?"
K   : "Cuma 1 jeti, beli lah~"
Setelah itu, ibu" lain pun datang memperebutkan HP dan abang tukang bakso (?)

*Back to Story*
"Karlina-nya mana?" "Di kamar mandi, sama si Tania dan Cipulla" "Oh..."
Gw pun melihat ke luar kelas lewat jendela yang bersih sebersih hati Putri Salju, dan gw pun ngeliat ada orang banyak di luar. Awalnya gw kira, itu siapa? Kok kaya mau tawuran? Eh... Ternyata mereka adalah ketiga orang yang gw sebutkan tadi. Terlihat mereka membawa sesuatu, tapi gw gatau apa itu. Mungkin anak Panda (?)

Oh ya, gw lupa bilang. Saat itu, udah masuk jam pelajaran Bahasa Indonesia. Bu Wasimah pun masuk dengan tampang kecut, ga seperti biasanya yang masam *loh?* Gw curiga, karena tiba" beliau pun memanggil Siti Nur Hidayah alias Siti Berhijab. Tampaknya Siti diomelin sama Bu Wasimah. Gw pun nanya lagi ke Isabell (wkwk, ngakak gw XD) Ternyata, rencana hari itu bukan cuma buat Ipong *nama lain Ivana* tapi juga buat Siti Berhijab. Barulah gw inget, oh iya ya! Kemarin kan Siti ulang tahun! Wahh, berarti double surprise dong!

Tiba-tiba, Ivana pun dipanggil oleh Bu Wasimah. Dia dan Siti pun berdiri di depan kelas, berbicara dengan Bu Wasimah. Sama kaya Siti, Ivana kaya diomelin gitu. Tapi setelah itu, Bu Wasimah menanyakan jam Ivana yang hilang ke anak" sekelas. Ga ada yang jawab. Ya iyalah, orang jam-nya ada di Karlina dkk.!

Lalu, Acha pun keluar kelas dengan alasan mau buang sampah yang kalau menurut gw itu bukan sampah tapi cuma kertas yang dicoret-coret sama dia biar terkesan kaya sampah-_-" Teman gw Irfan yang penasaran akan hal itu, mengintip ke jendela. Refleks, gw pun ngelempar jari gw (?) ke Irfan. Gw pun berteriak sambil berbisik (nah, hayooloh...) biar dia ga menghancurkan rencana untuk Ivana dan Siti. Mungkin karena kaget atau kena goosebumps dari jari gw itu, dia pun duduk.

Beberapa saat kemudian, Acha dan yang lainnya sudah berdiri di depan pintu kelas. Acha mengkomando mereka agar diam sejenak. Dan tiba-tiba...

Happy Birthday Ivana!
Happy Birthday Siti!
Happy Birthday, Happy Birthday...
Happy Birthday to you!

Lagu Happy Birthday itu pun menggema ke satu ruangan. Entah karena kaget atau heran, teman gw yang namanya Hasby T.F pun bertepuk tangan ala orang tablo. Gw pun melihat dia dengan heran, sembari mengikuti dia (?)

Anak-anak satu kelas pun bertepuk tangan dengan meriah. Kebanyakan dari mereka sih kalau menurut gw, mengincar birthday cake Ivana sama Siti... Mereka pun mulai mengerubuti Ivana dan Siti di depan kelas (nah kan, apa gw bilang-_-")

And then... Semuanya pun diakhiri dengan acara foto-foto dengan Ivana dan Siti dengan memakai SLR Kintan mot-mot alias Kimot. Hari itu pun diakhiri dengan makan cake bareng" dan colek-colek-an  patisserie cream... Gw pun minta maaf ke Ivana, sambil take picture sama dia. HAHAHA *ketawa ala Soimah*

Dan, begitulah~ Pada akhirnya, semua hal yang tadinya menjadi mimpi buruk bagi Ivana dan Siti... Eh iya, gw lupa cerita ya? Siti kehilangan HP-nya kalau ga salah, atau apaan-nya gitu... Nah, begitulah. Semua berakhir dengan indah dan menyenangkan. Betapa indahnya kejutan itu, haha 3-) *ketawa evil*

Ok ok, segitu aja dulu cerita gw ya :) Nanti kalau ada cerita lain yang menarik, gw tulis di sini deh... Ok? Yaudah, berhubung my nyokap udah maksa gw buat mandi, jadi gw say goodbye dulu ke kalian ya. So everybody,

BYE!!! DON'T MISS ME!!! HAVE A NICE LIFE!!!

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

X-Men: The Movie

An Imagining (Credit: Jim Lee)           I know. What the hell is this, right? Well, I woke up today and decided that I want to make a brief general summary of an X-Men story that I've been cooking up for a while. It would begin with a scene where one of our protagonists, Jean Grey a.k.a. Marvel Girl, arrives at the Xavier's School for Gifted Youngsters in Westchester County, New York. This however is not a story of a teenage Grey arriving at the school for the first time. It's just a callback to that; she's an adult now. She goes back to the school to visit her old professor, Charles Francis Xavier a.k.a. Professor X, because why not reunion? Anyway, Grey would meet the other previous students of the school. In order of appearance: Henry "Hank" McCoy a.k.a. Beast who would answer the door for her, Scott Summers a.k.a. Cyclops who's currently in a heated debate with Warren Kenneth Worthington III a.k.a. Angel, and Robert "Bobby" Drake a.k.a. Icem...

The Psylocke(s) Problem and How to Solve It

Case Study (Credit: Russell Dauterman)           Greetings, wonderful people. Today, I'm writing you a new entry that will focus on a topic which I'm very interested in. You see, I'm a huge X-Men fan. I love them beyond words. Among the many mutant characters though, Psylocke is far and above everyone else for me. The story of Psylocke is complicated; beginning with a character named Elizabeth "Betsy" Braddock, a psychic, she's the twin sister of the then-Captain Britain, Brian Braddock. She joined the X-Men in the mid '80s after her own tenure as Captain Britain had ended horribly wrong (got her eyes taken out by a supervillain!). She had a purple-dyed hair and she was also an ex-spy of S.T.R.I.K.E., basically the British version of S.H.I.E.L.D. Amazing repertoire on this lady. She then got the code name "Psylocke" from Mojo, an X-Men super villain hailed from a place called the Mojoworld, plus a pair of cybernetic eyes after she got abducted by...

"For You Have Become a..." — A Mariah Carey Review Series: Butterfly

Butterfly, 1997           Mariah Carey's sixth studio album titled "Butterfly" arrived 7 years after her debut. For us, it might have been yet another album from her. However, for Carey herself, it was a new beginning.            Butterfly is the first album where Carey's influences accumulated and melted together, resulting in an album that's so diverse. There's something else, though. Carey's own influence, something that could only be formed once you're on your eighth year of making music, is in full bloom here. Be it the lead single and first track, "Honey," or the jam-packed banger "Breakdown" with Bone Thugs-n-Harmony, Carey's never seemed so sure of her own musical and physical identity than on this album. The album cover represents the confidence as well; no longer was she hidden behind sepia or grayscale filter, or her photography limits itself to just above her neck. Carey's physical beauty is on display, perfect...